Sabtu, 29 Oktober 2011

CATATAN SINGKAT BUAT SAHABAT



Ada seorang sahabat, yah dialah yang sedang ingin kuceritakan, mudah mudahan telinganya tidak merah. Sejenak ku ber fikir ulang ketika kita baru kenal, seorang anak lajang yang santun, rajin dan sigap, meski kadang ngeselin (hihi,, wajar kita tidak ada yang sempurna), meski adean kelas pada masa SMA dulu, dia udah seperti seorang sahabat yang luar biasa
semangatnya kadang member contoh buat teman teman yang lain, hingga terkadang banyak yang ngiri sama beliau, karena dia selalu tampil kedepan, tampil labih unggul.
satu yang paling ku salutkan adalah pilihannya untuk bernasyid dan bergabung dengan kami, meski kami setengah mati memperkenalkan nasyid di wilayah minoritas ini, akhirnya ada yang mesih tergerak hatinya.
masa berlalu dengannya, susah senang pahit manisnya kita bersama seperti bukanlah sebuah arti dari nilai persahabatan ini.
Pernah sekali kita sedang bernyanyi dan di setengah jalan kita di turunkan, alasannya Ustadzahnya udah datang (hihi lucu, masa ustadzah g suka nasyid, waktu itu mama dedeh yang datang)
Ada pengalaman lain, kita sedang nyanyi di masa break kita di tukar sama keyboard-tan, bahkan pernah waktu itu, habis Isya di ganti sama Keyboard mak lampir kabarnya, hihihi, teringat masa itu (orang langkat dan tebing sekitar tau tuh)

Yah kita tetap tersenyum menghadapinya, kita tetap bisa bersenda gurau, seperti tidak pernah ada beban,
oh ya satu lagi, teringat masa kita sehabis pulang dari menyanyi pada malam hari jam 11 malam naek kereta (motor) bannya bocor pulak, trus kita masih di tempat sepi (kiri kanan lading) hihi 4 kereta (motor) kita tenteng bersama meski yang lain tidak bocor (waduh).
Tapi….
Kini, mungkin akan bisa mengalir air mataku ketika kini melihat kisahmu, ekonomi keluarga yang merosot, terlebih ketika sepeninggalnya ibundamu tercinta baru baru ini, semakin sesak dadaku ketika aku mendengar engkau cuti kuliah agar bisa kerja siang dan malam dan hanya untuk bisa melanjutkan hidup. Tapi kau tetap tegar, bahkan masih bisa tersenyum kepada adek adek binaanmu di sekolahan, kepada teman temanmu, engkau seperti tidak memendam sesuatu. Tapi kami sebagai sahabat tetap bisa tahu rasamu, dari air wajahmu yang bisu, dari nada bicaramu yang seakan bergetar ingin berteriak keras.
Kini di tim nasyid kita seakan kehilangan seorang seperti dirimu, kami juga tidak memaksa untuk bisa bernasyid, dakwah kita tidak akan terputus jika berhenti di jalan ini, Bekerja juga bisa jadi lahan dakwah lho.

pesan ku dan teman teman yang lain.
teruslah Istiqomah di jalannya, Ikhtiar itu jalan lurusnya dan tawakkal adalah suatu kunci di hatimu agar bisa terus bersabar menghadapi cobaan ini, ingat kata Allah, ... “takkan Ku uji iman seseorang kamu, di luar batas kemampuannya..”
jadi kami yakin kamu akan mampu menjalaninya
kami akan membantu sesanggup kami, tapi Allah lah tempat kita berserah

kepada sahabat pembaca,
mungkin cerita singkatan ini bisa di sebut curhatan, mohon maaf apa bila segi bahasa atau kalimat yang belum tepat, namanya juga cuaca sedang mendung.
kami hanya  memohon doanya, agar sahabat kami ini di beri kesabaran dan kekuatan serta keimanan yang kuat agar beliau dapat menjalani harinya dengan baik

persembahan buat sahabatku Baharuddin Salasah Ginting





 

3 komentar:

Anonim mengatakan...

mudah2n sahabat paman itu..diberi kesabaran y..

Mohon Izin mengatakan...

Izin Copas ya mass

Paman Arief Nast mengatakan...

Tafadhol, semoga bermanfaat

Posting Komentar