Featured Article

Kamis, 25 Agustus 2011

Software free download

Video

Audio

Security

Office

Internet

P2P

Suka banget berbagi file terbaru via komputer, atau suka download hal-hal yang berbau terlarang :

Chat

Archive managers

Servers

  • FileZilla – FTP client
  • FileZilla Server – FTP server
  • EFTP – FTP client/server
  • XAMPP – integrated server package of Apache, mySQL, PHP and Perl
  • WAMP – Apache, PHP5 and MySQL server

Codecs

Miscellaneous

Wallpaper

System Utilities

Network

Image

3D

CD/DVD

UI Enhancements

Hardware monitoring/Benchmarking

Developers

Games

Education

mengetahui tagihan listrik

Image

Bagi anda yang ingin mengetahui berapa jumlah tagihan listrik PLN anda anda tinggal klik disini

Software Islami Free

Hadits
|
Sholat (Adzan)
|

Materi Tarbiyah
|
Lain-lain
reseller buku islami
Perhatian:
  • Seluruh software yang tersedia bukan mewakili opini pemilik blog.
  • Seluruh Hak Cipta software adalah sepenuhnya kepada pemilik software, peran pemilik blog adalah hanya ikut menyebarkan
  • Jika ada yang tidak berkenan dengan dimuatnya software di blog ini (pemegang hak cipta), maka pemilik blog akan menghapusnya dari blog ini. Keberatan silakan kirim e-mail ke : syarief_nast@yahoo.com
  • sumber: akhdian.net 

E-Book Islami Gratis

Aqidah
|
Al-Quran
|
Do’a
|
Fiqih
|
Hadits
|
Pernikahan dan Keluarga Islami
|
Pemikiran Islam
reseller buku islami
|Perhatian:
  • Seluruh e-book yang tersedia bukan mewakili opini pemilik blog.
  • Seluruh Hak Cipta e-book adalah sepenuhnya kepada pemilik e-book, peran pemilik blog adalah hanya ikut menyebarkan
  • Jika ada yang tidak berkenan dengan dimuatnya e-book di blog ini (pemegang hak cipta), maka pemilik blog akan menghapusnya dari blog ini. Keberatan silakan kirim e-mail ke : syarief_nast@yahoo.com
  •  
  • sumber:akhdian.net 

Hal-Hal Yang Menodai Tauhid

Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin

Termasuk perbuatan dosa besar yang menodai tauhid seseorang adalah merasa aman dari siksa dan adzab Allah subhanahu wa ta'ala dan berputus asa dari rahmat-Nya. Haramnya merasa aman dari siksa/makar Allah berdasarkan firman-Nya,

أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللهِ فَلاَيَأْمَنُ مَكْرَ اللهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ {99}

“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga) Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi”. (QS. Al-A’raf:99)

Ayat ini memberikan beberapa faidah di antaranya:

1.Waspada terhadap nikmat Allah yang diberikan oleh Allah kepada seseorang, supaya hal itu tidak menjadi istidraj (tipuan, maksudnya ditambahkan kepadanya nikmat oleh Allah tetapi agar orang tersebut semakin jauh dari Allah). Karena setiap nikmat yang diberikan oleh Allah maka ada kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu syukur atas terhadap nikmat tersebut. Syukur dengan cara beribadah dan mentaati Dzat yang memberi nikmat (Allah). Apabila tidak bersyukur atas banyaknya nikmat yang diterima maka ketahuilah bahwasanya itu adalah bentuk makar/tipu daya dari Allah subhanahu wa ta’ala.

2.Haramnya merasa aman dari makar/siksa Allah, hal ini karena dua hal, pertama: Kalimat dalam ayat ini berbentuk kalimat tanya yang menunjukkan makna pengingkaran dan ta’ajub/keheranan. Kedua: Firman Allah, “Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi”

Adapun dalil tentang haramnya berputus asa dari rahmat Allah subhanahu wa ta'ala adalah firman-Nya,

وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلاَّ الضَّالُّونَ {56}

"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat". (QS.al-hijr :56)

Adapun makna ayat adalah, ketika Nabi Ibrahim diberi kabar gembira oleh malaikat akan lahirnya seorang anak yang pandai dari keturunan beliau, beliau berkata kepada para Malaikat,

 قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِي عَلَى أَن مَّسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ {54} قَالُوا بَشَّرْنَاكَ بِالْحَقِّ فَلاَ تَكُن مِّنَ الْقَانِطِينَ {55} قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلاَّ الضَّالُّونَ {56

“Berkata Ibrahim:"Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini" Mereka menjawab:"Kami menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa". Ibrahim berkata:"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat". (QS. Al-Hijr :54-56)

Berputus asa dari rahmat Allah haram, tidak diperbolehkan dan termasuk dosa besar, karena hal itu adalah bentuk buruk sangka/su’u dzon terhadap Allah subhanahu wa ta'ala, hal itu dilihat dari dua sisi:

1.Hal tersebut adalah bentuk celaan terhadap Qudrah/kemampuan Allah, Karena barang siapa yang mengetahui bahwa Allah Mahamampu terhadap segala sesuatu, tidak akan menganggap mustahil segala di atas Qudrah Allah.

2.Hal tersebut bentuk celaan terhadap rahmat/kasih sayang Allah, karena barang siapa yang mengetahui bahwa Allah Maha penyayang maka tidak akan menganggap mustahil kalau Allah akan merahmatinya. Oleh sebab itu orang yang putus asa dari rahmat Allah adalah orang yang sesat.

Maka tidak sepantsnya apabila seseorang berada dalam kesusahan dan kesulitan untuk menganggap mustahil datangnya apa-apa yang diinginkan dan hilangnya kesusahan. Betapa banyak manusia yang berada dalam kesulitan dan dia mengira bahwa dia tidak akan selamat darinya, ternyata Allah menyelamatkannya, bisa jadi karena amalannya yang terdahulu, sebagaimana yang terjadi pada Yunus 'alaihissalam sebagaimana firman Allah Ta'ala,

فَلَوْلآ أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ {143} لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ {144}

“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (QS.Ash-Shaaffaat:143-144)

Atau bisa jadi karena amalannya yang akan datang/datang belakangan, sebagaimana do’a Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada perang Badr, malam perang Ahzab, dan juga sebagaimana doa Ashabul Kahfi.

Dan juga haramnya merasa aman dari makar Allah dan berputus asa dari rahmat Allah berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang dosa-dosa besar, beliau menjawab,“Menyekutukan Allah (syirik), putus asa dari rahmat Allah dan merasa aman dari makar/siksa Allah”(HR.al-Bazzar, Ibnu Abi Hatim dalam tafsir Ibnu Katsir, Thabrani)

Dan juga Ibnu Mas’ud berkata,”Sebesar-besar dosa besar adalah:” “Menyekutukan Allah (syirik), merasa aman dari makar/siksa Allah, putus asa putus asa dari rahmat Allah dan dari pertolongan-Nya”(HRAbdur Razzaq, Ibnu Jarir, ath-Thabrani)

(Sumber: al-Qulul Mufid (edisi Arab), Kitab tauhid (edisi Indonesia) Pustaka al-Sofwa, Abu Yusuf Sujono)

Popular Posts