Kamis, 07 April 2011

BID'AH TERBESAR SEPANJANG SEJARAH ISLAM

APA ITU BID’AH?
Di dalam Shahih Muslim diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Maka sebaik-baik perkara adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan seburuk-buruk perkara itu yang diada-adakan (muhdatsatuha),
dan setiap (kullu) yang diada-adakan (muhdatsah) itu adalah bid’ah, dan setiap (kullu) bid’ah itu sesat.” 1]
Hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Aisyah, bahwa Rasulullah Saw, “Jika seseorang melakukan perubahan (bid’ah) atas sesuatu dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip agama, maka tertolak.” 2]
Jadi semua amalan yang tidak pernah dilakukan Nabi Saw adalah bid’ah.
BID’AH TERBESAR SEPANJANG SEJARAH ISLAM
Dari Sa’ad bin Abi Waqqas, katanya : “Muawiyyah bin Abu Sufyan menyuruh Sa’ad (bin Abi Waqqas) dan menanyakan : “Apakah yang menjadi halangan bagimu untuk mencerca Abu Turab (Ali bin Abi Thalib)?” Sa’ad menjawab : “Adapun yang saya ingat ada 3 hal yang diungkap Rasulullah Saw. Karena (ketiga hal) itulah saya tidak akan MENCERCA Ali. Andai saja untuk saya satu dari ketiga hal yang dimilikinya itu, maka itu lebih aku sukai ketimbang memperoleh sejumlah binatang ternak yang sehat-sehat. Saya telah mendengar Rasulullah Saw bersabda ketika beliau menyuruh Ali tinggal (di Madinah) dalam beberapa peperangan, lalu Ali berkata kepada Rasul : “Ya Rasulullah, engkau menyuruhku tinggal bersama kaum perempuan dan anak-anak?” Rasulullah Saw bersabda, “Apakah engkau tidak merasa senang (ridha) kalau engkau bagiku serupa dengan kedudukan Harun dengan Musa, tapi tidak ada kenabian sepeninggalku.” Dan saya (Sa’ad) juga mendengar Nabi Saw bersabda di hari perang Khaibar : “Sesungguhnya aku akan menyerahkan panji-panji ini kepada seorang laki yang mencintai Allah dan Rasul-Nya sedang Allah dan Rasul-Nya mencintainya pula.” Lalu kami (para sahabat) menanti-nantikannya. (berharap memperoleh kedudukkan itu). Kemudian Nabi bersabda, “Panggillah Ali supaya dia datang kepadaku!” Dia dibawa (ke hadapan Nabi) dalam keadaan sakit mata, lalu Nabi meludahi matanya, lalu menyerahkan panji-panji kepadanya. Allah memberikan kemenangan di tangannya. (Yang ketiga) Setelah turun ayat : “Maka katakanlah : “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu…” dan Rasulullah Saw memanggil Ali, Fathimah, Hasan, dan Husain, lalu beliau mengatakan, “Ya Allah! Mereka inilah keluargaku! (Allahumma Haulai Ahly)” 3]
Apa yang disuruh Muawiyah kepada Saad bin Abi Waqqas jelas-jelas tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw, Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tetapi orang ini, setelah duduk di tampuk kekuasaannya melakukan banyak BID’AH, dan salah satu Bid’ah Terbesarnya adalah titah perintahnya kepada kaum Muslim pada masa kekuasaan Bani Umayyah : Mengutuk, mencerca dan menghina Sahabat besar Nabi Saw, Ali bin Abi Thalib.
Apakah ada contoh yang dilakukan Nabi Saw seperti yang dilakukan Muawiyah?
Tidak ada! Jadi ini bid’ah! Tak seorang pun bisa berkelit dengan fakta hadis ini!
Dan apa sabda Nabi Saww terhadap orang yang membenci sahabat Ali bin Abi Thalib? Di dalam Shahih Muslim diriwayatkan Rasulullah Saw bersabda : “Mencintai Ali adalah tanda keimanan dan membencinya adalah tanda kemunafikan.” 4]
Hadis ini sedemikian masyhur sampai-sampai beberapa sahabat nabi sering berkata, “Kami mengetahui kemunafikan seseorang dari kebenciannya terhadap Ali.” 5]
Lalu bagaimana dengan Muawiyah?
Apakah keterangan ini masih kurang jelas bagi Anda?
Mari kita lihat lagi beberapa riwayat yang semoga akan meyakinkan Anda yang membaca tulisan ini. 6]
Di dalam Shahih Muslim, Ali bin Abi Thalib berkata, “Demi Dia yang membelah biji-bijian dan menghidupkan segala sesuatu, Rasulullah berjanji kepadaku bahwa tiada orang yang mencintaiku kecuali orang mukmin dan tiada orag yang menyimpan kebencian kepadaku kecuali orang munafik. 7]
Pengutukan terhadap Imam Ali bin Abi Thalib merupakan bid’ah terbesar yang pernah dilakukan seseorang di dalam sejarah Islam. Muawiyah dan keturunananya melakukan bid’ah keji ini selama 65 tahun. Tapi mengapa Kaum Salafy dan Wahaby tidak membicarakan bid’ah keji yang pernah dilakukan oleh Muawiyah? Mengapa? Mengapa ulama-ulama Wahaby yang hidup di bawah ketiak Kerajaan Saudi Arabia tidak membuka hadis-hadis ini? Mengapa mereka menyembunyikan hadis-hadis ini? Mengapa Kerajaan Saudi mendukung ulama-ulama Wahaby? Tak bisa disangkal lagi bahwa mereka ingin KERAJAAN mereka yang didirikan dan dijalankan tidak berdasarkan musyawarah (sekali lagi Bid’ah yang nyata lagi terang!), yang mereka jalankan dengan cara-cara di luar konteks Al-Quran dan Sunnah Nabinya, bisa tetap tegak sebagaimana yang dilakukan Muawiyah. Mereka semua (Ulama Salafy Wahaby dan Kerajaan Saudi Arabia) tidak mengikuti Sunnah Rasulullah Saw, tetapi yang mereka ikuti Bid’ah Muawiyah. Sahabat-sahabat Nabi yang tulus pun enggan mengikuti bid’ah yang diperintahkan Muawiyah. Sebagaian sahabat Nabi Saw, yang melawan BID’AH yang diterapkan Muawiyah ini dibunuh dengan sadis. 8]
Inikah sunnah Nabi? Bukan! Ini bid’ah Muawiyah bukan sunnah Nabi!! Kita membela Sunnah Nabi bukan membela Bid’ah Muawiyah!
Penghinaan dan sumpah serapah yang diperintahkan Muawiyah dan keturunannya terus berlangsung di mimbar-mimbar Jumat di seluruh kekuasaan Bani Umayyah yang terbenatang luas, sampai akhirnya khalifah Umar bin Abdul Azis menghapus bid;ah keji ini, tapi orang baik ini pun dibunuh oleh keluarganya sendiri karena berani menghapus BID’AH Muawiyah. 9]
INILAH BID’AH TERBESAR SEPANJANG SEJARAH UMAT ISLAM!
Anda lihat bagaimana ulama Salafy Wahaby, Kerajaan Saudi Arabia, Amerika Serikat dan Zionis Israel bersahabat erat! Inilah persekutuan yang mengerikan! Tidakkah Anda membuka mata Anda lebar-lebar? Lihat bagaimana mesranya Raja-raja Arab dengan pemeriuntahan Washington! Inilah bid’ah terbesar! Bersahabat dengan orang-orang yang membantai orang-orang Palestina. Lihatlah bagaimana Kerajaan Saudi Arabia bekerja sama dengan AS dan Zionis ingin menghancurkan HAMAS. Mereka mendukung Fatah, karena Fatah mendapat dukungan dari George Bush dan Ehud Olmert! Bukalah mata Anda, jujurlah terhadap diri kita sendiri! Sadarlah!
Di dalam Shahih Bukhari diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Sungguh kamu sekalian akan mengikuti sunah orang-orang sebelum kalian (Yahudi dan Nasrani) sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu sekalian pun akan mengikuti mereka. Kami (para sahabat) bertanya: “Wahai Rasululah, apakah mereka itu orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Beliau menjawab : “Lalu siapa lagi kalau bukan mereka!” 10]

0 komentar:

Posting Komentar